P2P Lending Vs. Reksadana, Emas, dan Saham, Pilih Investasi yang Mana?

P2P Lending Vs. Reksadana, Emas, dan Saham, Pilih Investasi yang Mana?

MinSing tahu Sobat Lender pasti sedang mencari cara terbaik untuk mengembangkan dana yang kamu miliki. Saat ini, banyak pilihan investasi yang bisa Sobat Lender pertimbangkan, mulai dari tabungan, deposito, reksa dana, hingga kripto.

Tapi ada satu instrumen yang makin banyak dilirik karena potensi imbal hasilnya yang cukup tinggi, yaitu P2P Lending. Lewat artikel ini, MinSing ingin bantu Sobat Lender membandingkan secara objektif antara P2P Lending dan instrumen investasi lain.

Tujuannya supaya Sobat Lender bisa lebih yakin dalam mengambil keputusan sebagai pemberi dana dan tahu betul risiko serta keuntungannya sebelum mulai menanamkan dana.

Apa Itu P2P Lending dan Mengapa Menarik?

P2P Lending (Peer-to-Peer Lending) adalah platform yang mempertemukan peminjam dan pemberi pinjaman secara langsung melalui sistem online. Buat Sobat Lender yang berperan sebagai lender, kamu bisa memberikan pinjaman ke individu atau pelaku usaha dengan imbal hasil yang telah disepakati.

Poin menarik dari P2P Lending

  • Potensi imbal hasil tinggi (hingga 12–30% per tahun)

  • Modal awal rendah, bisa mulai dari Rp100 ribuan

  • Bisa memilih jenis pinjaman dan profil risiko peminjam

Namun, perlu diingat bahwa ada juga risiko yang perlu diperhatikan seperti gagal bayar dan rendahnya likuiditas.

Perbandingan P2P Lending dengan Instrumen Investasi Lainnya

1. P2P Lending vs. Tabungan/Deposito

  • Imbal hasil: P2P Lending lebih tinggi (12–30%) dibanding tabungan atau deposito (2–4% per tahun)

  • Risiko: Deposito relatif aman, P2P Lending memiliki risiko gagal bayar

  • Likuiditas: Tabungan bisa ditarik kapan saja, P2P Lending tergantung pada tenor pinjaman

  • Pajak: Imbal hasil P2P dikenakan PPh 23, deposito dikenai pajak final

2. P2P Lending vs. Obligasi

  • Imbal hasil: Obligasi cenderung lebih stabil, namun P2P Lending bisa menawarkan return lebih tinggi

  • Risiko: Obligasi memiliki risiko pasar dan default; P2P Lending berisiko pada kelalaian peminjam

  • Likuiditas: Obligasi umumnya lebih mudah diperjualbelikan

  • Jenis: Obligasi terdiri dari syariah dan pemerintah; P2P Lending berfokus pada pinjaman bisnis dan personal

3. P2P Lending vs. Reksa Dana

  • Imbal hasil: Reksa dana bergantung pada portofolio; P2P Lending lebih langsung

  • Risiko: Reksa dana dipengaruhi kondisi pasar; P2P Lending berisiko pada kemampuan bayar peminjam

  • Diversifikasi: Reksa dana terdiversifikasi otomatis, P2P Lending butuh strategi diversifikasi manual

  • Pengelolaan: Reksa dana dikelola oleh manajer investasi, P2P Lending dikelola oleh platform dan dikendalikan oleh lender

4. P2P Lending vs. Aset Kripto

  • Imbal hasil: Kripto sangat fluktuatif, bisa sangat tinggi tapi juga sangat berisiko

  • Risiko: Kripto bisa anjlok drastis; P2P Lending lebih stabil meski tetap berisiko

  • Regulasi: Kripto belum banyak diatur; P2P Lending berada di bawah pengawasan OJK

5. P2P Lending vs. Equity Crowdfunding

  • Risiko: P2P Lending lebih terkontrol dengan credit scoring; crowdfunding lebih spekulatif

  • Jenis investasi: P2P Lending adalah pinjaman; crowdfunding adalah kepemilikan saham

  • Regulasi: P2P Lending diawasi OJK; crowdfunding masih dalam tahap awal pengawasan

Kapan P2P Lending Menjadi Pilihan Terbaik?

P2P Lending cocok jika Sobat Lender menerapkan hal-hal berikut:

  • Menginginkan pengembalian lebih tinggi dibanding tabungan atau reksa dana pasar uang

  • Mampu menilai risiko dan siap menghadapi keterlambatan atau gagal bayar

  • Bersedia menunggu hingga pinjaman lunas sebelum mencairkan dana

  • Menyukai kontrol atas proyek atau peminjam yang akan didanai

Langkah Aman Memulai P2P Lending

Sebelum mulai berinvestasi, perhatikan hal berikut:

1. Pilih platform yang terdaftar di OJK

Legalitas adalah perlindungan pertama untuk keamanan investasi.

2. Periksa TKB90 platform

TKB90 menunjukkan performa pembayaran pinjaman dalam 90 hari setelah jatuh tempo.

3. Gunakan dana khusus, bukan dana kebutuhan pokok

Jangan menggunakan dana darurat untuk investasi berisiko.

4. Lakukan diversifikasi

Sebar dana ke berbagai peminjam untuk meminimalkan potensi kerugian.

Pilihan Terarah untuk Pertumbuhan Dana yang Cerdas

P2P Lending memang bukan tanpa risiko. Namun, dengan pemahaman dan strategi yang tepat, instrumen ini bisa menjadi sumber imbal hasil yang kompetitif.

Selama Sobat Lender cermat memilih platform, menyesuaikan investasi dengan profil risiko, dan menerapkan prinsip kehati-hatian, maka potensi keuntungan dapat lebih optimal. Buat Sobat Lender yang siap menjadi lender andal, saatnya mulai langkah investasi dengan platform SingaFund yang memberikan kontrol penuh, transparansi data peminjam, dan performa terukur.

Untuk informasi selengkapnya, cek website dan aplikasi SingaFund! Peluangnya kini terbuka luas, apakah Sobat Lender siap memanfaatkannya?

SingaFund, Aplikasi Pendanaan Daring Terpercaya

Untuk mempermudah proses pendanaan dan mengembangkan aset Sobat Lender, segera unduh aplikasi SingaFund langsung dari Google Play Store atau App Store. Dengan aplikasi ini, Sobat Lender bisa melakukan pendanaan daring terpercaya yang CEPAT, MUDAH, dan AMAN melalui platform terpercaya dan transparan, serta BERIZIN dan DIAWASI oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). SingaFund juga dilengkapi FITUR PERLINDUNGAN EKSTRA dan FLEKSIBILITAS ASURANSI untuk menjaga keamanan dana Sobat Lender sambil memaksimalkan potensi keuntungan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dan produk pendanaan SingaFund, jangan ragu untuk menghubungi MinSing melalui telepon di 021-53169858 atau email di cs.lender@singa.id. Layanan konsumen MinSing tersedia setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08:00 hingga 17:00 WIB.

Jangan lupa untuk mengikuti MinSing di semua akun sosial media untuk mendapatkan update terbaru, tips seputar solusi keuangan, dan informasi menarik lainnya. Kunjungi website Singa Fintech di Singa.id, atau temukan MinSing di platform sosial media berikut:

Tetap terhubung untuk mendapatkan solusi keuangan yang terbaik dan terpercaya dari SingaFund! #LifeBetterWithSinga

P2P Lending Vs. Reksadana, Emas, dan Saham, Pilih Investasi yang Mana?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

TKB Information

Sesuai dengan prinsip transparansi informasi untuk perlindungan Pengguna yang wajib dilaksanakan oleh penyelenggara Layanan Pendaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dan diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan pada POJK 10/POJK 05/2022 dan SEOJK No.19 Tahun 2023, maka Singa Fintech mempublikasikan Tingkat Keberhasilan Penyelesaian Pinjaman dalam 90 hari (TKB90), 60 hari (TKB60), 30 hari (TKB30), 0 hari (TKB0) sebagaimana tertera.

Semakin tinggi presentasi TKB90 yang tertera, menandakan semakin baiknya penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian pinjam meminjam antara pemberi dan penerima pinjaman.

Rumus perhitungan yang digunakan : 

1. TKB90

TKB 90 = 100% – TWP 90

TWP 90 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 90 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

2. TKB60

TKB 60 = 100% – TWP 60

TWP 60 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 60 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

3. TKB30

TKB 30 = 100% – TWP 30

TWP 30 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 30 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

4. TKB0

TKB 0 = 100% – TWP 0

TWP 0 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 0 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%