Waspada! Dampak Serius dari Kebocoran Data Pribadi di Internet!

Waspada! Dampak Serius dari Kebocoran Data Pribadi di Internet!

MinSing sempat geleng-geleng kepala saat baca berita soal kebocoran data pribadi yang makin merajalela di dunia maya. Apalagi kalau sampai nama, alamat, dan foto KTP Sobat Singa diperjualbelikan tanpa izin, serem banget, kan?

Kenyataannya, kejadian kayak gini bukan cuma bikin resah, tapi juga bisa berdampak langsung ke kondisi finansial Sobat Singa. Terutama buat Sobat Singa yang aktif menggunakan layanan keuangan digital seperti pinjaman daring.

Artikel ini penting banget untuk Sobat Singa baca supaya tahu sejauh mana bahayanya kebocoran data pribadi, serta bagaimana cara kerjanya. Dan yang paling penting adalah langkah pencegahannya agar Sobat Singa tetap aman dan nggak jadi korban selanjutnya.

Lonjakan Kasus Kebocoran Data Pribadi di Indonesia

Kalau Sobat Singa pikir kejadian ini cuma isapan jempol, coba lihat datanya. Bareskrim Polri mencatat peningkatan laporan pencurian data pribadi secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

  • 2017: 47 kasus

  • 2018: 88 kasus

  • 2019–2020: Melonjak menjadi 182 kasus

Belum lagi kasus besar di Mei 2020, ketika dugaan kebocoran data 2,3 juta penduduk Indonesia muncul di RaidForums, tempat jual beli data yang sering digunakan para hacker. Bahkan sebelumnya, sempat viral kebocoran 91 juta data pengguna dari sebuah marketplace besar.

Gila, bukan?

Kenapa Kebocoran Data Itu Berbahaya?

Buat Sobat Singa yang mungkin masih mikir, “Ah, data doang, paling juga cuma nama dan nomor HP,” coba pikir ulang. Di tangan yang salah, data pribadi bisa jadi senjata berbahaya.

Terutama dalam ekosistem fintech dan pinjaman daring.

1. Data Dipakai untuk Mengirim Uang dari Pinjol Ilegal

Bayangin Sobat Singa tiba-tiba dapet transfer uang dari nomor rekening nggak dikenal. Eh, ternyata itu “pinjaman” dari pinjol ilegal yang ngaku kamu yang mengajukan.

Kalau nggak dibayar, bisa-bisa Sobat Singa diteror terus. Padahal Sobat Singa nggak pernah apply pinjaman apa pun.

2. Data Dipakai Buat Ngajukan Pinjaman

Lebih serem lagi kalau data Sobat Singa dipakai orang lain buat ngajuin pinjaman daring. Tiba-tiba Sobat Singa ditagih utang, bahkan didatengin debt collector.
Pas dicek, data diri Sobat Singa lengkap: nama, KTP, alamat. Tapi jelas-jelas Sobat Singa bukan pelakunya.

Modus seperti ini udah banyak terjadi, dan biasanya yang jadi korban adalah orang yang kurang waspada atau pernah membagikan data pribadinya tanpa sadar.

Kok Bisa, Sih, Kasus Kayak Gini Terus Terjadi?

Ada beberapa alasan kenapa kebocoran data masih marak terjadi.

1. Proses Registrasi Layanan Keuangan yang Terlalu Mudah

Fintech memang dibuat supaya praktis dan cepat, termasuk dalam proses pinjam-meminjam.
Tapi kalau Sobat Singa sampai tertipu oleh pinjol ilegal, data kamu bisa disalahgunakan karena mereka nggak punya sistem perlindungan data yang jelas.
Makanya, penting banget untuk pilih layanan pinjaman yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, serta menjadi anggota AFPI.

2. Kurangnya Kesadaran Masyarakat soal Privasi

Masih banyak yang dengan santainya mengungggah foto KTP di media sosial. Serta, klik tautan yang minta isi data pribadi tanpa pikir panjang.

Hal-hal kayak gini bisa jadi celah buat para pelaku kejahatan digital.

3. Peraturan Perlindungan Data yang Belum Kuat

Meski pemerintah dan OJK sudah menindak banyak pinjol ilegal, tapi penjahat digital tetap gesit. Sejak 2018 hingga 2021, ada lebih dari 3.000 platform ilegal yang ditutup. Tapi, hari ini diblokir, besok bisa muncul lagi dengan nama baru.

Jadi, Apa yang Bisa Dilakukan?

Daripada menyesal kemudian, yuk mulai dari diri sendiri.

Ini beberapa langkah pencegahan sederhana yang bisa Sobat Singa lakukan:

  • Jangan sembarangan membagikan foto KTP atau data pribadi di media sosial

  • Hindari klik link mencurigakan atau mengisi formulir data dari sumber yang tidak jelas

  • Gunakan layanan pinjaman online hanya dari platform yang resmi, legal, dan terdaftar OJK

  • Cek ulang nama fintech di situs OJK atau AFPI sebelum Sobat Singa memutuskan untuk apply pinjaman

Lebih Aman dan Nyaman Saat Butuh Pinjaman

Kalau Sobat Singa memang sedang butuh tambahan dana, pastikan kamu memilih platform yang terpercaya dan jelas izin operasionalnya. Di tengah maraknya pinjol ilegal, Sobat Singa tetap bisa punya opsi pinjaman yang aman, proses cepat, dan nggak bikin khawatir soal data pribadi.

MinSing rekomendasikan Singa Fintech, aplikasi pinjaman daring terpercaya yang sudah terdaftar di OJK dan menjunjung tinggi keamanan data penggunanya. Jadi, Sobat Singa bisa fokus ke tujuan finansial tanpa harus was-was data bocor ke mana-mana.

Yuk, lindungi datamu dan ajukan pinjaman secara aman hanya lewat aplikasi Singa Fintech yang legal dan bisa dipercaya. Unduh Singa Fintech sekarang dan nikmati proses pinjaman yang cepat, transparan, dan tanpa drama.

Singa Fintech, Aplikasi Pinjaman Daring Terpercaya

Untuk mempermudah proses pinjaman dan mengelola keuangan Sobat Singa, segera unduh aplikasi Singa Fintech langsung dari Google Play Store atau App Store. Dengan aplikasi ini, Sobat Singa bisa mengajukan pinjaman daring terpercaya yang CEPAT, TANPA JAMINAN dengan BUNGA RENDAH, serta BERIZIN dan DIAWASI oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dengan surat izin nomor KEP-47/D.05/2020. Singa Fintech juga memiliki sertifikasi ISO dengan No. Sertifikat: ISMS1001242 yang berkomitmen untuk menjaga data pribadi Sobat Singa AMAN terlindungi dengan fitur canggih liveness detection untuk keamanan ekstra.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dan produk pinjaman Singa Fintech, jangan ragu untuk menghubungi MinSing melalui telepon di 1500066 atau email di cs@singa.id. Layanan konsumen MinSing tersedia setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08:00 hingga 17:00 WIB.

Jangan lupa untuk mengikuti MinSing di semua akun sosial media untuk mendapatkan update terbaru, tips seputar solusi keuangan, dan informasi menarik lainnya. Kunjungi website Singa Fintech di Singa.id, atau temukan MinSing di platform sosial media berikut:

Tetap terhubung untuk mendapatkan solusi keuangan yang terbaik dan terpercaya dari Singa Fintech! #LifeBetterWithSinga

Waspada! Dampak Serius dari Kebocoran Data Pribadi di Internet!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan pinjaman online cepat cair tanpa jaminan hingga Rp 48.000.000!
Download aplikasi Singa Fintech sekarang untuk solusi keuangan yang mudah dan aman!

Instagram Facebook-f Tiktok X-twitter Linkedin

Kantor Resmi

  • Operational (Foresta Business Loft 3 Unit 7 Tangerang, Banten
  • Head Office (Foresta Business Loft 5 Unit 30 Tangerang, Banten

Hubungi Kami

Perusahaan

Unduh aplikasi Singa Fintech sekarang!
Tersedia di iOS dan Android untuk mempermudah pengajuan pinjaman online Sobat Singa!
Apple Android
Unduh Aplikasi
Penyangkalan Resiko
  1. Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi merupakan kesepakatan perdata antara Pemberi Pinjaman dengan Penerima Pinjaman, sehingga segala risiko yang timbul dari kesepakatan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh masing-masing pihak.
  2. Risiko kredit atau gagal bayar ditanggung sepenuhnya oleh Pemberi Pinjaman. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko gagal bayar ini.
  3. Penyelenggara dengan persetujuan dari masing-masing Pengguna (Pemberi Pinjaman dan/atau Penerima Pinjaman) mengakses, memperoleh, menyimpan, mengelola, dan/atau menggunakan data pribadi Pengguna (“Pemanfaatan Data”) pada atau di dalam benda, perangkat elektronik (termasuk smartphone atau telepon seluler), perangkat keras (hardware) maupun lunak (software), dokumen elektronik, aplikasi atau sistem elektronik milik Pengguna atau yang dikuasai Pengguna, dengan memberitahukan tujuan, batasan, dan mekanisme Pemanfaatan Data tersebut kepada Pengguna yang bersangkutan sebelum memperoleh persetujuan yang dimaksud.
  4. Pemberi Pinjaman yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman pinjam meminjam, disarankan untuk tidak menggunakan layanan ini.
  5. Penerima Pinjaman harus mempertimbangkan tingkat bunga pinjaman dan biaya lainnya sesuai dengan kemampuan dalam melunasi pinjaman.
  6. Setiap kecurangan tercatat secara digital di dunia maya dan dapat diketahui masyarakat luas di media sosial.
  7. Pengguna harus membaca dan memahami informasi ini sebelum membuat keputusan menjadi Pemberi Pinjaman atau Penerima Pinjaman.
  8. Pemerintah yaitu dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan, tidak bertanggung jawab atas setiap pelanggaran atau ketidakpatuhan oleh Pengguna, baik Pemberi Pinjaman maupun Penerima Pinjaman (baik karena kesengajaan atau kelalaian Pengguna) terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan maupun kesepakatan atau perikatan antara Penyelenggara dengan Pemberi Pinjaman dan/atau Penerima Pinjaman.
  9. Setiap transaksi dan kegiatan pinjam meminjam atau pelaksanaan kesepakatan mengenai pinjam meminjam antara atau yang melibatkan Penyelenggara, Pemberi Pinjaman, dan/atau Penerima Pinjaman wajib dilakukan melalui escrow account dan virtual account sebagaimana yang diwajibkan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi dan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap ketentuan tersebut merupakan bukti telah terjadinya pelanggaran hukum oleh Penyelenggara sehingga Penyelenggara wajib menanggung ganti rugi yang diderita oleh masing-masing Pengguna sebagai akibat langsung dari pelanggaran hukum tersebut di atas tanpa mengurangi hak Pengguna yang menderita kerugian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2024 Singa Fintech - PT Abadi Sejahtera Finansindo. All right reserved
Scroll to Top

TKB Information

Sesuai dengan prinsip transparansi informasi untuk perlindungan Pengguna yang wajib dilaksanakan oleh penyelenggara Layanan Pendaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dan diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan pada POJK 10/POJK 05/2022 dan SEOJK No.19 Tahun 2023, maka Singa Fintech mempublikasikan Tingkat Keberhasilan Penyelesaian Pinjaman dalam 90 hari (TKB90), 60 hari (TKB60), 30 hari (TKB30), 0 hari (TKB0) sebagaimana tertera.

Semakin tinggi presentasi TKB90 yang tertera, menandakan semakin baiknya penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian pinjam meminjam antara pemberi dan penerima pinjaman.

Rumus perhitungan yang digunakan : 

1. TKB90

TKB 90 = 100% – TWP 90

TWP 90 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 90 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

2. TKB60

TKB 60 = 100% – TWP 60

TWP 60 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 60 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

3. TKB30

TKB 30 = 100% – TWP 30

TWP 30 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 30 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

4. TKB0

TKB 0 = 100% – TWP 0

TWP 0 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 0 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%