7 Kesalahan Lender Pemula di P2P Lending yang Sering Terjadi dan Cara Hindarinya

7 Kesalahan Lender Pemula di P2P Lending yang Sering Terjadi dan Cara Hindarinya

SINGAFUND – Sobat Lender, pernah merasa ragu saat memulai pendanaan di platform peer-to-peer (P2P) lending? MinSing cukup sering mendengar kisah dari para pemberi dana pemula yang menghadapi tantangan sejak awal karena kurangnya pemahaman mengenai sistem dan risikonya.

Padahal, investasi di P2P lending bisa menjadi peluang yang menguntungkan jika dikelola dengan strategi yang tepat. Untuk itulah, MinSing merangkum beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh lender pemula dalam menyalurkan dana.

Artikel ini akan sangat berguna bagi Sobat Lender yang ingin menghindari potensi kerugian dan ingin membangun portofolio pendanaan yang lebih sehat serta berkelanjutan. Mari bahas satu per satu agar Sobat Lender bisa mengambil langkah yang lebih bijak mulai sekarang.

7 Kesalahan Lender Pemula di P2P Lending

1. Tidak Memahami Risiko Pendanaan

Salah satu kekeliruan paling mendasar adalah menganggap bahwa P2P lending selalu aman dan memberikan imbal hasil tinggi secara instan. Padahal, setiap pinjaman memiliki risiko gagal bayar.

Apa yang perlu dilakukan:

  • Membaca informasi risiko dari masing-masing peminjam

  • Memahami ketentuan platform secara menyeluruh

2. Menaruh Semua Dana pada Satu Peminjam

Diversifikasi adalah kunci dalam pendanaan. Meletakkan seluruh modal hanya pada satu borrower bisa meningkatkan kerugian jika terjadi wanprestasi.

Saran MinSing:

  • Sebarkan dana ke berbagai peminjam dari sektor atau kategori berbeda

  • Hindari konsentrasi pendanaan pada satu titik risiko

3. Mengabaikan Skor Kredit atau Profil Peminjam

Banyak lender pemula yang terlalu tergiur bunga tinggi tanpa memperhatikan riwayat atau skor kredit peminjam. Padahal, peminjam dengan risiko tinggi memiliki kemungkinan gagal bayar lebih besar.

Apa yang sebaiknya dilakukan:

  • Pelajari data peminjam secara detail

  • Jangan hanya terpaku pada imbal hasil tinggi semata

4. Tidak Membaca Syarat dan Ketentuan Platform

Setiap platform fintech lending memiliki aturan berbeda, termasuk mengenai:

  • Skema proteksi

  • Waktu pengembalian

  • Biaya-biaya yang dikenakan

Sobat Lender wajib membaca syarat dan ketentuan secara menyeluruh agar tidak kaget di kemudian hari.

5. Tidak Memanfaatkan Fitur Proteksi atau Asuransi

Beberapa platform menyediakan fitur asuransi pendanaan atau dana proteksi yang dapat meminimalkan risiko kerugian. Sayangnya, banyak investor pemula yang melewatkan fitur ini.

Padahal:

  • Sedikit potongan untuk perlindungan bisa sangat berarti

  • Fitur ini dapat membantu saat terjadi gagal bayar

6. Fokus pada Imbal Hasil Tinggi Saja

Imbal hasil tinggi memang menarik, tetapi sebaiknya tidak menjadi satu-satunya acuan.

Pertimbangkan juga faktor lain seperti:

  • Tenor pinjaman

  • Reputasi peminjam

  • Tren sektor usaha yang dibiayai

7. Tidak Melakukan Evaluasi Portofolio Secara Berkala

Investasi bukan aktivitas satu kali jalan. MinSing menyarankan agar Sobat Lender melakukan evaluasi secara rutin terhadap kinerja portofolio.

Manfaat evaluasi portofolio:

  • Menentukan apakah perlu meningkatkan dana

  • Mengganti strategi pendanaan

  • Memperluas diversifikasi

Mulai Investasi dengan Wawasan yang Lebih Tajam

Mempelajari kesalahan lender pemula bukan untuk menakut-nakuti, melainkan agar Sobat Lender bisa membuat keputusan yang lebih matang sejak awal. Semakin banyak informasi yang dikuasai, maka semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan optimal dari pendanaan yang Sobat Lender lakukan.

Jangan ulangi kesalahan yang sama. Ambil kendali penuh atas pendanaan Sobat Lender dan mulai kelola investasi secara lebih strategis!

Siapkan Strategi Terbaik untuk Meningkatkan Potensi Keuntungan

Bagi Sobat Lender yang ingin membangun portofolio P2P lending yang kuat, memilih platform yang terpercaya dan transparan adalah langkah awal yang penting.
Fitur penting yang dapat membantu diantaranya proteksi pendanaan, sistem seleksi peminjam yang ketat, serta tmpilan dashboard yang informatif dan mudah digunakan.

Yuk, mulai langkah cerdasmu dengan pendanaan SingaFund yang aman dan strategis. Bangun portofolio dengan fondasi yang lebih kuat untuk hasil yang berkelanjutan!

SingaFund, Aplikasi Pendanaan Daring Terpercaya

Untuk mempermudah proses pendanaan dan mengembangkan aset Sobat Lender, segera unduh aplikasi SingaFund langsung dari Google Play Store atau App Store. Dengan aplikasi ini, Sobat Lender bisa melakukan pendanaan daring terpercaya yang CEPAT, MUDAH, dan AMAN melalui platform terpercaya dan transparan, serta BERIZIN dan DIAWASI oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). SingaFund juga dilengkapi FITUR PERLINDUNGAN EKSTRA dan FLEKSIBILITAS ASURANSI untuk menjaga keamanan dana Sobat Lender sambil memaksimalkan potensi keuntungan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dan produk pendanaan SingaFund, jangan ragu untuk menghubungi MinSing melalui telepon di 021-53169858 atau email di cs.lender@singa.id. Layanan konsumen MinSing tersedia setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08:00 hingga 17:00 WIB.

Jangan lupa untuk mengikuti MinSing di semua akun sosial media untuk mendapatkan update terbaru, tips seputar solusi keuangan, dan informasi menarik lainnya. Kunjungi website Singa Fintech di Singa.id, atau temukan MinSing di platform sosial media berikut:

Tetap terhubung untuk mendapatkan solusi keuangan yang terbaik dan terpercaya dari SingaFund! #LifeBetterWithSinga

7 Kesalahan Lender Pemula di P2P Lending yang Sering Terjadi dan Cara Hindarinya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

TKB Information

Sesuai dengan prinsip transparansi informasi untuk perlindungan Pengguna yang wajib dilaksanakan oleh penyelenggara Layanan Pendaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dan diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan pada POJK 10/POJK 05/2022 dan SEOJK No.19 Tahun 2023, maka Singa Fintech mempublikasikan Tingkat Keberhasilan Penyelesaian Pinjaman dalam 90 hari (TKB90), 60 hari (TKB60), 30 hari (TKB30), 0 hari (TKB0) sebagaimana tertera.

Semakin tinggi presentasi TKB90 yang tertera, menandakan semakin baiknya penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian pinjam meminjam antara pemberi dan penerima pinjaman.

Rumus perhitungan yang digunakan : 

1. TKB90

TKB 90 = 100% – TWP 90

TWP 90 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 90 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

2. TKB60

TKB 60 = 100% – TWP 60

TWP 60 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 60 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

3. TKB30

TKB 30 = 100% – TWP 30

TWP 30 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 30 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%

4. TKB0

TKB 0 = 100% – TWP 0

TWP 0 =

Posisi akhir wanprestasi diatas 0 hari kalender

Total posisi akhir

X 100%